Pengembangan Diri
A.
Analisis Diri
Pengembangan
diri merupakan tugas bagi setiap individu, agar dirinya menjadi pribadi yang
lebih baik. Untuk dapat mengembangkan diri secara obtimal, individu perlu
mengerti dirinya sendiri secara mendalam, baik mengenai kekuatan yang ada pada
dirinya maupun kelemahan-kelemahan lainnya. Mengetahui dirinya sendiri bukanlah
pekerjaan mudah. Meskipun demikian ada beberapa cara yang dapat ditempuh :
1. Memperhatikan
diri sendiri agar lebih peka terhadap perasaan yang ada, reaksi yang muncul dan
memahami penyebab timbulnya perasaan dan reaksi tersebut. Seseorang biasanya mengerti sikap dan emosinya
dikarenakanhasil observasi tentang perilakunya.
2. Menjelaskan
perasaan, persepsi, reaksi, pengalaman-pengalaman, de ngan penggunaan kata-kata
sehingga hal-hal tersebut menjadi lebih jelasdan biasanya memberi arti yang
baru. Menjelaskan reksi yang telah dilakukan dan menceritakan apa yang
dirasakan kepada orang lainyang dipercaya akan memberikan pemahaman yang baru
tentang dirinya sendiri.
3. Untuk lebih mengenal diri dirinya sendiri adalah
dengan membandingkan dirinya dengan orang lain. Untuk membandingkan hal-hal
yang konkrit bukankah pekerjaan yang sulit. Meskipun demikian dengan
membndingkan dirinya sendiridengan kelompok pembanding yang mempunyai kesamaan
dalam dirinya sendiriakan memberikan petunjuk seperti apakah dirinya
tersebut.demikian pembandingan ini seseorang akan menemukan persamaan dengan
orang lain sifat-sifat unikuntuk dimilikinya.
4. Untuk
lebih mengenal dirinya sendiri adalah dengan meminta umpan balik dari orang
lain tentang bagaimana orang lain tersebut melihat dan memberikan reaksi terhadap perilakunya. Umpan balik ini sangat
penting sebab dapat menunjukkan apakah anggapan tentang dirinya dirionya
sendiri benar atau dengan umpan balik ini akan mendapat informasi tentang
dirinya sendiri yang selama ini itidak pernah diketahui.
Dalam memberikan umpan balik,
diusahakan agar umpan balik itu tidak dirasakan sebagai suhu ancaman agar
individu tidak bersifat defensif. Umpan balik
yang menolong diharapkan difokuskan pada:
a. Perilakunya,
bukan pribadinya.
b. Deskripsinya,
bukan penilaiannya
c. Situasi
yang spesifik
d. Saat
sekarang bukan ysng telah lampau.
e. Saling
membagi rasa, persepsi, dan perasaan, tidak memberi petunjuk.
Dengan
dilakukannya pembukan diri dan umpan balik diharapkan individu mampu mengenal
dirinya secara lebih baik sehingga mampu mengidentifikasi kelebihan dan
kelemahan.
Mengembangkan
Kemampuan yang Positif
Setiap
individu menginginkan kehidupannya selalu meningkat. Untuk mengerahkan diri ada
tiga komponen utama yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Tujuan
Hidup
Menentukan
tujuan akan lebih mudah apabila
dikaitkan dengan keinginan dan harapan-harapannya, sehingga tujuan tujuan
tersebut dapat dikelompokkan dan dikategori- kategori, misal tujuan dalam
kesehatan, hubungan sosial, kerja, hubungan pribadi dan lain-lain.
b. Kererampilan
–keterampilan yang menunjung sesuai dengan kebutuhan
Untuk
meningkatkan diri individu perlu mengetahui keterampilan- keterampilan apa yang
dipunyai yang dapat menunjang keberhasilan dimasa datang. Dalam hal ini perlu
diidentifikasikan rasa cermat tentang keterampilan, kemampuan, bakat yang
menonjol yang dirasakan sangat berharga.
c. Karakteristik
pribadi dan keinginan pribadi yang ingin dipenuhi.
Karakteristik yang kuat, lingkungan
yang mendukung, keterampilan yang siap digunakan, situasi yang mendukung akan
merupakan suatu kombinasi yang dapat menimbulkan semangat yang tinggi dalam
mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Individu yang sangat berperan dalam
meningkatkan kemampuan diri adalah sikap. Sikapakan berpengaruh baikdengan
mempertahankan tujuan yang akan dicapai ataupun cara-cara untuk mencapainya.
Sikap positif akan membuat individu percaya diridan merasa dirinya mampu
melakukan hal-hal yang ingin dilakukan, sedangkan sifat yang ragu-ragu atau
megatif akan memberikan dampak yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena
individu dalam melangkah mencapai tujuan kurang baik dan kurang disadari
keyakinan yang pasti bahwa dirinya sebetulnya tidak mampu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pengembangan Motivasi
Motivasi secara umum diartikan
sebagai suatu dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Peran motivasi ini sangat besar dalam mengarahkan
seseorang dalam berperilaku. Proses timbulnya motivasi didukung adanya
kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi setiap orang mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda. Kebutuhan tersebut muncu;l dan akan mempengaruhi tingkah laku
seseorang. Scara umum proses motivasi seseporang dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Kebutuhan tidak
terpenuhi.
6.kebutuhan tidak
terpenuhi 2. Mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan
Dinilai
5. Evaluasi 3. Perilaku yang berorientasi pada
tujuan
4. hasil
karya
Pertama-tama
individu akan melihat kebutuhan yang belum terpenuhi. Individu akan memilih
kebutuhan yang paling mendesak untuk segera dipenuhi. Setelah itu iondividu
akan mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.setelah itu individu akan
mengerahkan perilakunya untuk mencapai tujuan tersebut.pada waktu tertentu
individu akan melihat hasil dari usaha yang telah dilakukan. Individu akan
melakukan evaluasi apakah hasil yang telah dicapaisudah sesuai dengan hrapan.
Dari evaluasi tersebut, akan muncul kebutuhan – kebutuhan yang belum terpenuhi.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dinilai kembali sehingga akan muncul
kebutuhan yang diprioritaskan untuk dipenuhi. Proses ini akan berlangsung terus
menerus sepanjang kehidupan manusia. Dapat disimpulkan bahwa pendorong tindakan
seseorang adalah adanya kebutuhan yang belum terpenuhi.
Menurut
maslow, kebutuhan manusia adalah berjenjang.yaitu dari jenjang yang [paling
bawah adalah fisiologis yang berkaitan erat dengan kebutuhan hidup, setelah
kebutuhan fisik terpenuhi jenjang berikutnya adalah rasa aman, lalu diatasnya
rasa aman terdapat kebutuhan sosial, setelh kebutuhan sosialnya terpenuhi,
jenjang selanjutnya adalah penghargaan, dan jenjang paling atas adalah aktuali
sasi diri.
Faktor
–faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang, faktor-faktor tersebut adalah:
a. Internal,
yaitu yang berasal dari individu sendiru antara lain bakat, minat, tujuan
individu dan lainnya.
b. Eksternal,
yaitu berasal dari luar individu, seperti lingkungan sosial, keluarga, tempat
kerja dan lainya.
B.
Motivasi Berprestasi
1. Pengertian
Motif-motif dan Motifasi Berprestasi
Motif
sering diartikan sebagai dorongan. Dalam hal ini motif merupakan suatu driving
force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku , dan dalam perbuatannya
mempunyai tujuan tertentu.
a. Pengertian
Motif
Motif
merupakan dorongan dari dalam , inner need yang bersifat komplek, laten dan
pontensial, yang memberikan arahan dan perilaku manusia di dalam mencapai
tujuan baik berupa presentasi, afilikan ataupun kekuatan.
b. Pengertian
Motifasi
Motifasi
yang terdapat dalam individu akan terlangsir dalam suatu perilaku yang mengarah
pada yujuan yand diinginkan untuk memperoleh kepuasan. Motif atau motifasi
memberikan kekuatan, dorongan untuk mengarahkan,diri seorang dalam perilaku
tertentu dan sekaligus memberikan arahan terhadap diri seorang untuk merespon
atau melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan.
c. Pengertian
Motiovasi Berprestasi
McClelland
dan Heckhausen menyatakan Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong
individu dalam mencapai sukses dan bertujuan unyuk berhasil dalam kompetisi
dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya
sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain.
2. Ciri-ciri
Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi
Wyner
(dikutip Haditomo, 1988) menyebutkan ciri-ciri individu yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi sebagaimana berikut:
a. Menunjukkan
aktivitas yang berprestasi
b. Menunjukkan
ketekunan dan tidk putus asa dalam menghadapi kegagalan
c. Memilih
tugas-tugas tingkat kesulitan yang sedang-sedang.
Heckhausen
(dikutip Malayani 1982) mengemukakan ada enam sifat individu yang mempunyai
motifasi berprestasi yang tinggi. Sifat-sifat tersebut adalah :
a. Lebih
mempunyai kepercayaan dalam menjalankan tugas yang berhubungan dengan
presentasi
b. Mempunyai
sikap yang berorientasi ke masa depan dan lebih dapat menangguhkan pemuasan
untuk dapat menjalankan penghargaan pada waktu kemudian.
c. Memilih
tugas yang kesukarannya sedang
d. Tidak
suka membuang-buang waktu
e. Dalam
mencari pasangan lebih suka yang
memiliki kemampuan daripada simpatik
f. Lebih
tangguh dalam suatu tugas
Individu
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan selalu berkerja keras, tangguh,
tidak mudah putus asa, berorientasi ke masa depan mempunyai tugas yang memiliki
tingkat kesulitan yang sedang-sedang saja, menyukai balikan yang cepat dan
efisien mengenai prestasinya serta mandiri.
3. Konsep
dan Teori Motivasi Berprestasi
Motivasi
berprestasi adalah salah satu aspek dari motif sosial yang paling menarik untuk
dikembangkanl, sehingga banyak diteliti para ahli. McCleland mengemukakan
istilah n-Ach (Need for Achievement)
atau motivasi berprestasi yaitu kebutuhan untuk meraih hasil dan prestasi;
motif berprestasi ditemukan pada suatu macam ukuran pikiran yang
berhubungan dengan melakukan sesuatu
yang baik atau melakukan sesuatu yang lebih baik daripada yang sebelumnya,
lebih efisien dan lebih cepat, orang mengguanakan tenaga dengan hasil baik dan
sebagainya.
Motivasi
berprestasi mempunyai beberapa disposisi penilaian :
a. Jika
motif berprestasi lebih kuat, perbedaan antara bayangan diri yang nyata dan
ideal akan lebih besar.
b. Orang
berorientasi sukses akan lebih mengharapkan kemungkinan sukses, dan yang
berorientasi gagal, akan lebih mengharapkan kemungkinan kegagalan dalam
mencapai prestasi.
c. Tingkat
aspirasi yang berorientasi antara sukses biasanya hanya sedang dan yang
berorientasi gagal biasanya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
d. Subyek
yang dimitivasi sukses sebagai akibat faktor yang mantap, seperti kemampuan dan
tanggap kegagalan bukan karena faktor tersebut akan tetapi sebagai akibat
kurangnya usaha : monumental.
4. Faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi berprestasi
Beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi berprestasi antara lain :
a. Inteligensi
Inteligensi adalah kemampuan mental
yang kompleks yang ada pada diri seseorang. Kemampuan tersebut akan melatar
belakangi perilaku seseorang baik di dalam memecahkan masalah maupun menghadapi
hal-hal yang baru.
b. Kebutuhan
dan pendidikan
Tingkat pendidikan serta fariasi
dan macam keilmuan yang dikuasai, akan diikuti melatarbelakangi sikap hidup,
konsep diri dan perilaku seseorang dalam menghadapi macam dan tingkat kebutuhan
baik yang berasal dari diri maupun dari luar individu dalam kehidupan
sehari-hari.
Makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, semakin luas cakupan pengetahuan yang dikuasai atau diperolehnya,
baik secara teoritis maupun praktis.
5. Konsep
kewirausahaan motivasi, dan motivasi berprestasi
Kewirausahaan dapat diarikan
sebagai suatu kepribadian, sikap kemampuan berwirausaha atau kemampuan yang
unggul dalam menciptakan suatu usaha. Orang wirausahawan adalah seorang yang
memiliki kemampuan menempuh usaha dengan segala resiko dan diambil atau
dihadapi dalam memperjungkan usahanya mencapai keberhasilan atau dinyatakan
berprestasi.
Orang berwirausahawan harus
memiliki :
a. Ketrampilan
berpikir kreatif
b. Ketrampilan
dalam mengambil keputusan
c. ketrampilan
dalam kepemimpinan
d. ketrampilam
manajerial
e. ketrampilan
dalam bergaul.
C.
Kreativitas
1.
Pengertian kreativitas
Kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesutau yang
baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru
yang dihadapi.
Berdasarkan
pendapat para ahli psikologi, sejumlah aspek yang berbeda termasuk dalam
kriteria kreativitas yaitu :
a. Sensitivity
to problems, artinya kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang
muncul.
b. Originality,
artinya pemecahan masalah dengan cara baru
c. Ingenuity,
artinya adanya kecerdika dalam memecahkan masalah
d. Breadth,
artinya ketepatan dalam memecahkan masalah
e. Recognity
by peers, artinya adanya pengakuan dari kelompok tentang penemuan.
2.
Berfikir kreatif dan kreativitas
Kreatif
sangat erat hubungannya dengan kreativitas, karena kreativitas merupakan hasil
dari hasil proses berfikir yang dilakukan oleh seseorang. Berfikir kreatif
disebut juga berfikir divergen atau lateralkarena terdabat banyak jawaban yang
diajukan untuk memecahkan masalah yang dimunculkan dan pikiran itu didorong
untuk menyebar jauh dan meluas mencari pemecahan masalah. Potensi-potensi yang
dimiliki oleh manusia mendorongnya untuk mampu mengaktualisasi diri dalam
kegiatan dan kehidupan manusia, hingga ada hakikatnya setiap manusia itu bila
ada kesempatan dana ada kemampuan untuk menggunakan daya kreatifitas ia akan
berusaha melahirkan memaluai kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
3.
Ciri-ciri berfikir kreatif
Dari
beberapa pendapat para ahli dan hasil penelitian para ahli tentang ciri-ciri
yang memiliki kemampuan berfikir kretif, nampak bahwa suatu perbedaan akan
timbul karena adanya perbedaan subjek yang menjadi sasaran penelitian sehingga
ciri-ciri yang cukup menonjol sebagai ciri pokok berfikir kreatif, yaitu:
a. Ciri
kelancaran
Kelancaran adalah dapat
menghasilkan banyak ide yang relevan dengan masalah yang dipecahkan dalam waktu
yang singkat.
b. Ciri
fleksibilitas
Fleksibilitas
menunjukkan bahwa individu dapat memunculkan hal-hal baru yang unik.
c. Ciri
keaslian
Jadi
individu yang memilikikemampuan berfikir kreatif adalah individu yang dapat
menghasilkan ide-ide baru yang berbeda dan asli.
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kreatifitas
Agar
supaya kreativitas pada seseorang dapat dikembangkan dengan baik, maka beberapa
faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2macam, yaitu:
a. Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri individuyang dapat mempengaruhi
perkembangan kreativitas individu, yaitu sifat terbuka terhadap pengalaman dan
rangsangan dari luar atau dalam diri individu, lokus evaluasi yang internal
yaitu kemampuan individu dalam menilai produk,
dan kemampuan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk atau
konsepyang sudah ada sebelumnya.
b. Faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengembangkan
kretivitas adalah budaya yang meliputi struktur masyarakat yang bersifat feodal
dan tradisi sosial, adanya budara yang creativogenic, dan lingkungan.
5.
Tahapan dalam berfikir kreativitas
Dalam
berfikir terdapat tahap-tahap yang dilalui mulai dari persiapan sampai
diperoleh hasil pemikiran. Menurut rawlinson berfikir melewati tahap berikut:
a. Tahap
persiapan yaitu tahap untuk memperoleh fakta untuk memperoleh fakta tentang
persoalanyang akan dipecahkan.
b. Tahap
usaha yaitu tahap dimana individu menerapkan cara berfikir divergen/ menyebar.
c. Tahap
inkubator yaitu dimana individu seakan- akan melepaskan diri dari persoalan.
d. Tahap
pengertian yaituntahap diperolehnya insight, atau yang biasa disebut “aha
erlibnis”
e. Tahap
evaluasi yaitu dimana ide-ide dihasilkan dipaksa dengan teliti secara
kritis dengan memisahkan ide-ide kurang
berguna tidak sesuai ataupun yang terlalu mahalbiasanya bila dilaksanakan.
6.
Teknik-teknik untuk berfikir kreatif.
Sikap
kreatif menunjukkan adanya pemikiran yang selalu mempertanyakan masalah serta
implikasinya. Untuk dapat berfikir kreatif dapat tempuh berbagai teknik, antara
lain menurut A.S Munandar (1988) adalah:
a. Teknik
pemanasan
Berfikir
kreatif tidak dapat langsung dilaksanakan tetapi harus mulai dari pemanasan
lebih dahulu. Kita perlu membebaskan diri dari peraturan dan hukumberfikir yang
berlaku danyaitu hanya satu jawaban yang benar menuju pemikiran yang
menghasilkan banyak jawaban.
b. Teknik
pemikiran dan perasaan berakhir terbuka.
Teknik
ini mendorong individu berfikir kreatif, divergen yaitu pernyataan yang memungkinkan
timbulnya jawaban.
c. Teknik
sumbang saran.
Teknik
ini untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia.
d. Teknik
penggunaan daftar kata-kata.
Teknik
inio menggunakan daftar kata-kata untuk merangsang tumbuhnya gagasan gagasan
baru bila timbulnya gagasan itu mengalami kemacetan.
e. Teknik
mencatat sifat.
Teknik
ini dimulai dengan mencatat semua sifat, ciri, dari objek atau masalah yang
akan dipecahkan.
7.
Hambatan-hambatan dalam berfikir kreatif
.
Dalam
menghadapi sebagai kendala atau hambatan yang dapat menyebabkan orang tersebut
kurang dapat menggunakan kemampuan kreatifnya. Pada umumnya hambatan yang
dihadapi adalah hambatan mental yang berkembang pada seseorang akibat perilaku
yang diterima dari lingkungan keluarga atau masyarakat.
8.
Cara-cara mengembangkan kemampuan
berfikir kreatif
Pada
dasarnya manusia dilhirkan mempunyai pembawaan untuk dapat berfikir kreatif,
namun banyak hambatan yang di alami individu pengaruh utamanya karena
pendidikan yang diterima selama itu. Pendidikan dalam keluarga pada umumnya di
tangani oleh orang tua sehingga orangtua sangat menentukan kreativitas anak.
Dari uraian diatas bahwa keluarga sangat besar perananya dalam mengembangkan
kemampuan tanpa memberikan penilaian, kritikan, ancaman, dan sebagainya.
9.
Kreativitas dan kewirausahaan.
Menciptakan
produk dan cara baru merupakan bagian dari kreativitas manusia yang menuntut
keuletan dan daya cipta yang tinggi untuk melahirkan ide-ide mencari peluang
bagi pengembangan ide tersebut.dengan memperhatikan sebagai sifat yang harus
memiliki seorang wirausahaan, maka kreativitas dalam berfikir sangat diperlukan
untuk mendukung keberhasilan usahanya.